Sebab Umum:
1. Lahirnya Negara Fasis Jerman, Italia, dan Jepang.
Benua Eropa menjelang perang dunia II diliputi keinginan-keinginan untuk balas dendam dari negara yang kalah perang karena dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok sekutu, umumnya negara-negara yang kalah perang dalam Perang Dunia I mengalami kehancuran ekonomi dan negara-negara tersebut bangkit dengan cara mengembangkan paham ultranasionalisme dan dari pahan tersebut lahir fasisme.
Fasisme adalah paham nasionalis ekstrem dengan mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya dan melaksanakan kekuasaan otoriter. Rakyat hanya sebagai alat mencapai tujuan politik tanpa boleh mengeluarkan pendapat yang bertentangan dengan pemerintah. Negara yang berpaham fasis selalu bertindak ekspansif dan membahayakan perdamaian dunia, yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
- Fasisme Jerman: dipimpin Adolf hitler yang mendirikan partai Nazi pada 1921 dan tentara pribadi atau pasukan penjaga. Dalam bukunya "Mein Kampf" disebutkan bahwa Jerman dengan ras Aria merupakan ras yang diciptakan untuk memimpin dunia sehingga kejayaan Jerman sebelum Perang Dunia I pecah menjadi impian untuk diwujudkan Hitler kembali.
- Fasisme Italia: Italia merupakan negara pemenang pada Perang Dunia I, tetapi negara ini kecewa karena tuntutan dalam Perjanjian Versailes tidak dipenuhi, Berangkat dari kekecewaan tersebut Italia mulai bangkit, dipimpin Benito Mussolini dan mendirikan partai Fascio di Combattimento di kota Milan pada tahun 1919. Mussolini ingin Italian menjadi pewaris kejayaan Romawi. Untuk itu semua negara yang dulu menjadi wilayah Romawi ingin disatukan kembali dibawah pimpinanya. Dengan semangat "Italia Irridenta/Tialia yang belum dibebaskan", dia berusaha menyatukan negara-negara yang berbahasa Italia, seperti Malta, Corsica, Nice, Savoye, Tirol Selatan. Italia juga menjalin kerjasama militer dengan Jerman untuk memperkuat angkatan perangnya.
- Fasisme Jepang: dipimpin Kaisar Hirohito yang membawa Jepang menjadi negara industri yang maju. Kesulitan Jepang sebagai negara Industri adalah kekurangan bahan baku untuk industrinya sehingga Jepang melaksanakan politik ekspansi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Untuk itu Jepang memajukan angkatan perangnya dan meluaskan wilayahnya ke negara terdekat, seperti Korea, Mancuria, dan Cina.
*couresty www.tuliskan.com
2. Pertentangan Ideologi Antarnegara.
Berakhirnya Perang Dunia I melahirkan kelompok negara yang saling berbeda paham, yaitu paham totalisme kanan atau fasisme serta paham totalisme kiri atau komunisme dan paham demokrasi liberal. Negara yang berpaham tersebut adalah:
a) Paham Fasisme: Jerman, Jepang, dan italia.
b) Paham Komunisme: Uni Soviet
c) Paham Demokrasi Liberal: Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat.
Paham demokrasi liberal sulit disatukan dengan paham komunis karena kedua paham sangat bertolak belakang. Paham demokrasi liberal menjunjung tinggi adanya kebebasan individu untuk mengembangkan diri sesuai dengan kemampuan yang dimiliki asalkan tidak merugikan orang lain. sedangkan paham komunis menjunjung tinggi adanya kebersamaan sehingga kebebasan individu dikesampingkan.
3. Perlombaan Senjata Untuk Memperkuat Diri.
Dalam suasana menjelang Perang Dunia II negara-negara di Eropa saling berlomba-lomba memperkuat diri dengan persenjataaan dan angkatan militer mereka. Kondisi ini semakin mempertegang hubungan antarnegara-engara di dunia, misalnya inggris menciptakan armada udara "Royal Air Force". Jerman membuat kapal tempur Bismark dengan peluru kendali Vergelitung/Pembasalan. Jepang membangun armada laut dan kapal tempur terbesar di dunia, yaitu Yamato dan Musashi.
4. Politik Membalas Dendam/Revenge dari Jerman yang kalah dalam Perang Dunia I.
Kekalahan yang dialami Jerman dalam Perang Dunia I mengakibatkan Jerman harus kehilangan banyak daerah, dan Jerman harus membayar kerugian perang yang diderita negara musuhnya. Keterpurukan Jerman dalam Perang Dunia I akan diakhiri dengan cara membalas dendam terhadap negara-negara yang menyebabkan kekalahan Jerman. Politik membalas dendam Jerman diharapkan akan kembali membawa Jerman dalam kejayaan seperti masa sebelum terjadinya Perang Dunia I.
5. Kegagalan LBB Mewujudkan perdamaian Dunia.
*couresty www.tuliskan.com
LBB lahir karena adanya kesadaran mewujudkan perdamaian dunia dari presiden Amerika Woodrow Wilson serta untuk menindak lanjuti Wilson Fourteen Points atau empat belas pasal Wilson. Maka didirikanlah Volksband (Liga Bangsa-bangsa) pada 20 April 1919 yang berkedudukan di Genewa, Swiss. Tetapi dalam pelaksanaan dan perkembanganya, LBB tidak melaksanakan tugasnya dalam mencapai tujuan LBB. Hal ini sebabkan karena LBB hanya untuk kepentingan negara tertentu.
- Sebab khusus di Eropa adalah serangan tentara Jerman dengan cepat (blitzkrieg) ke kota Danzig, Polandia pada tanggal 1 September 1939. Sebelum penyerangan berlangsungm Jerman mengadakan perjanjian dengan Rusia (23 Agustus 1939) untuk tidak saling menyerang (nonagresi) dan pada tanggal 3 September 1939, Prancis dan Inggris mengumumkan perang kepada Jerman maka meletuslah Perang Dunia II.
- Di Asia Pasifik dan Ameria, ditandai dengan negara Jepang Menyerbu pangkalan militer di Pearl Harbour Amerika Serikat tanggal 7 Desember 1941. Amerika Serikat yang semula netral dan hanya sebagai pemasok senjata ke Inggris dan Prancis, menyatakan perang yang kemudian di kenal dengan Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya.
Demikian informasi terbaru tentang Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia II/2, simak juga artikel menarik lainya seputar ilmu pengetahuan sosial tentang Berakhirnya Masa Orde Baru dan Lahirnya Reformasi, semoga bermanfaat, dan menambah wawasan kita semua tentunya tentang sejarah perjalanan negara-negara di dunia.
Sumber : Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Terpadu (Penerbit Galaxy)
0 Response to "Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Perang Dunia II/2"
Posting Komentar